Senin, 08 Agustus 2011
Teknik Offensive Dalam Sepak Bola
Sepak Bola adalah suatu permainan yang dilakukan dengan jalan menyepak bola, yang mempunyai tujuan untuk memasukkan bola ke gawang lawan dan mempertahankan gawang tersebut, agar tidak kemasukan bola. Di dalam memainkan bola, setiap pemain diperbolehkan menggunakan seluruh anggota badan kecuali tangan dan lengan. Hanya penjaga gawang yang diperbolehkan memainkan bola dengan kaki dan tangan.
Kunci membangun tim yang kuat ada empat.
1.Kunci Pertama: tidak ada prestasi tanpa berlatih. Practice makes perfect, itulah mengapa tim-tim besar yang sudah tersohor sekalipun masih saja terus berlatih. Meski pemain-pemainnya sudah hebat kemampuannya, terus berlatih adalah hal mutlak yang tidak bisa ditinggalkan. Itu pulalah yang menjadi alasan mengapa pemain profesional yang sering mangkir latihan pasti tidak akan dimasukkan dalam squad inti sebuah tim.
2.Kunci Kedua: percayalah kepada diri sendiri (self confidence). Percayalah, kemampuan dan keterampilan akan berkurang dan bahkan hilang ketika kepercayaan diri telah hilang. Sebaliknya, performa akan memuncak ketika kepercayaan diri juga memuncak.
3.Kunci ketiga, disamping kita percaya kepada diri sendiri, kita juga harus memberikan kepercayaan kepada teman-teman kita. Jangan pernah bersikap pilih kasih.
4.Keempat, harus bekerjasama dan tidak boleh egois. Sepak Bola adalah olahraga tim. Kekuatannya akan hilang jika orang-orang yang ada dalam tim bermain sendiri-sendiri, meski bersama-sama.1.Kunci pertama adalah kerja keras dan militansi. Ingat-ingatlah bahwa tim yang skillful bisa kalah oleh tim yang berlebihan. Sebaliknya, tim yang diatas kertas dinyatakan lebih unggul bisa kalah jika ia bermain tanpa daya juang.
Pola penyerangan adalah bentuk susunan pemain yang digunakan untuk mengadakan serangan ke daerah lawan agar dapat memasukkan bola ke gawang lawan. Tujuan penyerangan dalam permainan sepak bola adalah memasukkan bola ke gawang lawan. Teknik permainan yang tinggi dan kontrol bola yang prima, kerja sama terjalin rapi, semangat yang tinggi, dan daya tahan tahan tubuh atau stamina yang baik menjadikan tim dapat memenangkan suatu pertandingan. Pola penyarangan yang digunakan harus dibuat sedemikian rupa dengan kombinasi serang yang bevariasi agar pihak lawan mendapat tekanan.
Pola penyerangan dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
1. Melakukan gerakan tersusun
Gerakan tersusun ini harus dipelajari dan dipersiapkan secara matang oleh suatu tim, jika ingin dapat menerobos pertahanan lawan dan menciptakan gol. Gerakan-gerakan itu misalnya dari tendangan pertama, tendangan bebas, tendangan penjuru,dan lemparan ke dalam.
2. Pola bermain menghadapi pertahanan yang rapat
Teknik yang cocok untuk diterapkan dalam menghadapi pertahanan lawan yang rapat, adalah dengan operan langsung (wall pass).
3. Pola mencari ruang kosong
Seorang pemain harus pandai dalam mencari ruang kosong atau melepaskan diri dari penjagaan lawan. Hal ini bertujuan agar dapat melakukan operan-operan terobosan untuk melancarkan penyerangan.
Pola/ Strategi penyerangan dalam sepak bola ada beberapa macam, diantaranya adalah sebagai berikut :
1.Pola Penyerangan 4-4-2
Formasi 4-4-2 terdiri dari 4 pemain lini belakang (back), 4 pemain lini tengah (midfielder), dan 2 pemain lini depan (forward). Keempat back masing-masing adalah 2 center back, left back dan right back. Sementara di lini tengah terdapat 2 center midfielder, left midfielder, dan right midfielder.
Kedua center back boleh maju sampai paling jauh ke garis tengah lapangan. Dengan maju hanya sampai garis tengah, tim masih bisa berlindung pada aturan offside. Adapun jika center back maju melebihi garis tengah lapangan, tim menjadi tidak aman terhadap serangan balik lawan karena mereka tidak terkena aturan offside ketika bola masih berada di lapangan mereka sendiri. Meski demikian, pada saat-saat tertentu center back boleh maju sampai ke depan gawang, misalnya saat tim melakukan sepak pojok. Itupun setelahnya harus segera kembali ke tempat semula.
Pola 4-4-2 memang hanya memiliki 2 forward, namun tidak berarti bahwa tim dengan pola ini hanya menyerang dengan 2 orang di lini depan. Dalam pola 4-4-2, outside midfielder atau outside back (jika melakukan overlap) bisa maju ke lini depan. Dengan demikian, akan terdapat 4 orang penyerang sekaligus. Untuk itulah pola 4-4-2 adalah pola yang berubah menjadi 2-4-4 ketika menyerang. Belum lagi jika ditambah dengan majunya salah satu center midfielder persis di belakang kedua forward – dan ketika itu disebut sebagai offensive midfielder – maka akan terdapat 5 orang penyerang sekaligus.
Berikut ini contoh singkat bagaimana bertahan zonal defence dalam pola 4-4-2. Umpamakan kita adalah tim merah yang sedang bertahan, sedangkan lawan adalah tim biru yang sedang menguasai bola. Dalam contoh ini terjadi 4 aliran bola. Pertama-tama bola dipegang oleh kiper lawan lalu diumpankan kepada center back mereka. Dengan demikian bola berada di hadapan lini depan kita, di sisi tengah lapangan. Forward kita yang sebelah kiri (yang terdekat dengan bola) bergerak mem-pressure bola, di-cover oleh forward yang lainnya.
Dalam pola 4-4-2, bagaimanapun juga, melepas crossing (umpan silang) adalah salah satu kartu truf untuk bisa mencetak gol. Kita semua tentunya mengetahui persentase gol yang dihasilkan dari crossing cukuplah besar. Hanya saja, harus dipahami bahwa bola crossing selalu bersifat ‘fifty-fifty’. Untuk bisa mengubah cross menjadi gol, barisan penyerang kita harus menang berduel dengan barisan pertahanan lawan.
Karena sifatnya yang demikian, ketika sebuah crossing hendak dilepaskan, barisan pemain yang akan menyambut bola crossing haruslah betul-betul siap di depan gawang. Disamping itu, para pemain penyambut bola cross inipun harus betul-betul berkualitas, handal dalam memenangkan bola-bola crossing. Jika tidak, seperti yang sering saya lihat, bola-bola crossing terasa sia-sia dan bahkan terkesan buang-buang bola saja. Kenapa saya bilang buang-buang bola? Karena ketika bola belum di-cross, bola itu sepenuhnya (100%) masih ada dalam penguasaan kita. Dengan melepas crossing, bola tersebut berubah menjadi bola 50%-50%, yang kemudian bisa menjadi milik kita atau milik lawan.
2.Pola Penyerangan 3-3-3 (sistem dengan libero)
Dapat dibandingkan dengan sistem 1 – 4 – 3 – 3, perbedaan utama ialah susunan barisan pertahanan. Seorang centre vack tidak berdampingan, melainkan masing-masing muka belakang. Pemain yang paling belakang prinsipnya tidak menjaga seorang lawan pun, tetapi untuk membantu semua teman-temannya dan melindungi daerah berbahaya.
Demikianlah prinsipnya ia akan menjadi pemain yang bebas, maka disebut libero. Cara melakukannya :
1.Dari posisi belakang libero mempunyai pandangan yang baik terhadap permainan, dapat mengontrol seluruh pertahanan.
2.Dengan posisi permainan yang baik, maka penyerangan yang langsung dari lawan ke arahnya dengan mudah dapat digagalkan dengan suatu gerakan yang pasti.
3.Apabila tugas libero hanya dibatasi untuk keaktifan bertahan, maka sistem ini akan rusak.
4.Libero harus tidak boleh dipandang sebagai pembersih.
5.Organisasi pertahanan dengan sistem libero mempunyai banyak kekuatan untuk membangun permainan dan memimpin penyerangan. Di dalam situasi yang memungkinkan libero dapat bergerak maju ke depan untuk turut menyerang tanpa memikul suatu risiko, karena ia tidak dipaksa memperhatikan seorang lawan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar